Cegah Corona Virus, OPD dan Instansi Vertikal Bidang Pertanian Papua Barat Persingkat Durasi Rakor

Rabu, 18 Maret 2020, 06:05 WIB

Prosesi Rapat Koordinasi Pembangunan Pertanian Manokwari | Sumber Foto:Istimewa

AGRONET -- Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Instasi Vertikal Bidang Pertania Se-Papua Barat Mempersingkat Durasi Rapat Koordinasi (Rakor) pada Selasa (17/3).  Penanggung Jawab (PJ) Pembangunan Pertanian Papua Barat, drh. Purwanta, M.Kes., menyatakan “Tanpa mengurangi esesnsi dari rakor ini, dan untuk menjaga kesehatan kita bersama, maka rakor ini akan dipadatkan waktu.”

Bagi Purwanta, yang terpending dari Rakor Pembangunan Pertanian TOT PKL II dan Pendampingan Kostratani Papua Barat dan Perbatasan RI-PNG bukan hanya saat pelaksanaan kegiatan tapi juga koordinasi setelahnya.  “Koordinasi kata yang mudah diucapkan, namun sulit diterapkan, meski demikian kita harus selalu berkoordinasi,”  ujar Purwanta.

Rakor yang digawangi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bidang Pendidikan Kementerian Pertanian (Kementan), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari sedianya berlangsung selama 3 hari di Hotel Valdos, Manokwari.  Namun dipersingkat durasinya menjadi satu hari saja.

“Sesuai instrusksi Menteri Pertanian yang dilanjutkan dengan himbauan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian untuk menunda kegiatan yang melibatkan banyak orang khususnya di zona merah penyebaran corona virus, kami menyampaikan kegiatan yang sejatinya hingga kamis mendatang, kami padatkan hingga hari ini saja.”

Meski Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan pada Senin (16/3) mengatakan untuk Papua Barat semua aktifitas berjalan normal, namun Purwanta mengambil kebijakan untuk mempersingkat durasi rakor.  Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini dengan berkumpulnya perwakilan dari Provinsi, Kabupatan/Kota, serta Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) terjalin kolaborasi khususnya terkait dengan program-program Kementan.

Dengan duduk bersama, apa yang selama ini menjadi sumbatan atau permasalahan dapat terurai.  Terlebih, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah merancang Program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ingin mengembalikan peran BPP di masing-masing wilayah. 

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Dr. Detia Tri Yunandar pasca kegiatan menyebutkan, “Meski kegiatan dipersingkat kami mendapat gambaran untuk menyusun program pendampingan mahasiswa dan kegiatan yang semula dijadwalkan berjalan pada 1 April 2020, kami tunda sambil melihat kondisi yang ada.”

Lebih lanjut perwakilan Dinas Provinsi, Kota/Kabupaten dari Manokwari, Sorong, Teluk Bintuni, dan Manokwari Selatan memaparkan kondisi terkini masing-masing wilayah.  Penjelasan teknis terkait kostratani, pencarian solusi terhadap kendala dilapangan, maupun langkah aksi selepas kegiatan ini disampaikan dengan lugas.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Manokwari Selatan, H. Bua menyampaikan rasa terima kasih dengan adanya Program Praktik Kerja Lapang (PKL) II dan Penampingan dari Polbangtan Manokwari yang pada Tahun 2008 masih bernama Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP).  “Mahasiswa dari STPP cukup memberikan apresiasi. Berhasil menjalankan kegiatan bersama kami dan masyarakat, semoga Mahasiswa Polbangtan juga dapat membantu kami khususnya dalam bidang teknologi informasi,” jelasnya seusai Rakor. (269)