Kepala BKP Agung Hendriadi saat mengunjungi produsen tahu tempe di Bandung, Jawa Barat. | Sumber Foto:Humas BKP Kementan
AGRONET -- Pemerintah menetapkan batas harga penjualan kedelai dari importir ke pengrajin sebesar Rp8.500 per kg. Langkah ini diambil sebagai upaya menstabilkan pasokan dan harga kedelai yang sempat mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Kenaikan harga kedelai beberapa waktu terakhir berimbas meningkatnya biaya produksi tahu tempe. Imbasnya, harga tahu tempe mengalami kenaikan di pasaran.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meyakini kenaikan harga dan pasokan kedelai dapat dikendalikan. Jika beberapa hari lalu harga kedelai sempat mencapai Rp9.000-Rp10.000, saat ini sudah turun menjadi Rp8.500 dan stoknya tetap tersedia.
"Pak Presiden minta kepada saya, kalau begitu jangan tergantung lagi (impor kedelai). Saya sekarang lagi persiapkan (budidaya kedelai)," ucap Mentan Syahrul di Makassar, Sabtu (09/01).
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan kesepakatan antara importir dengan Gakoptindo harus dilaksanakan dengan harga jual kedelai ke pengrajin sebesar Rp8.500 per kg.
"Harga jual yang telah disepakati untuk memenuhi kebutuhan dalam 100 hari ke depan. Tentunya ini tidak ada yang dirugikan, saling menguntungkan. Pengrajin tetap bisa berproduksi," kata Agung saat mengunjungi produsen tahu tempe di Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/01).
Kebijakan tersebut membuat produsen tahu tempe di Bandung merasa lega. H Galih, pemilik pabrik tahu Sutra di Kec Babakan Ciparay Bandung kembali bergairah untuk terus produksi. Sebelumnya sempat mengalami penurunan hingga 30 persen akibat kenaikan bahan baku kedelai.
"Alhamdulillah ini sudah ada kesepakatan harga 8.500. Saya mendukung dan optimis bisa bantu terus produksi, kemarin produksi turun 30 persen, sekarang bisa mulai produksi lagi karena ini konsumen pasar juga sudah menungg " ujarnya.
Dari kunjungan tersebut, masih ada sebagian yang menjual kedelai di atas Rp8.500 per kg. Untuk itu, Agung meminta satgas pangan Jabar beserta dinas pangan Jabar dan dinas perindag Jabar yang turut hadir dalam kunjungan tersebut untuk segera melakukan gerakan stabilisasi pasokan dan harga kedelai.
"Di sini masih ada yang menjual dengan harga di atas Rp8.500. Ini tugas satgas pangan bersama dinas terkait untuk terus melakukan monitoring," tegasnya. (591)
Kamis, 24 Desember 2020
Sabtu, 12 Desember 2020
Selasa, 01 Desember 2020
Minggu, 10 Januari 2021
Sabtu, 02 Januari 2021
Jumat, 25 Desember 2020
Sabtu, 12 Desember 2020
Jumat, 20 November 2020
Rabu, 20 Januari 2021
Senin, 04 Januari 2021
Senin, 14 Desember 2020