Kambing Boerka Galaksi Agrinak

Kamis, 13 Januari 2022, 17:20 WIB

Kambing Boerka Galaksi Agrinak | Sumber Foto:Lolit Kambing

AGRONET -- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih (Lolit Kambing) terus mendiseminasikan kambing Boerka Galaksi Agrinak. Saat ini, kambing unggulan Balitbangtan tersebut telah disebar di lima belas provinsi di Indonesia. Kambing Boerka Galaksi Agrinak (BGA) merupakan kambing hasil persilangan antara pejantan unggul kambing Boer (asli Afrika Selatan) dan kambing Kacang (lokal Indonesia). Kambing ini termasuk ke dalam tipe kambing pedaging dengan pertumbuhan yang relatif cepat.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menghasilkan berbagai hasil penelitian dalam bidang peternakan. Salah satunya adalah kambing Boerka Galaksi Agrinak yang merupakan hasil pemuliaan Balitbangtan melalui Loka Penelitian Kambing Potong (Lolit Kambing) Sei Putih.

Kambing jenis pedaging ini resmi dirilis dengan ketetapan Menteri Pertanian nomor 08 bulan Januari 2020. Kegiatan pemuliaan Boerka Galaksi Agrinak ini bertujuan untuk menghasilkan rumpun kambing potong unggul dengan pertumbuhan yang tinggi. Dengan demikian, bobot potong optimum bisa dicapai pada umur muda.

Rumpun kambing ini memiliki komposisi genetik 50% Boer dan 50% Kacang, mempunyai warna tubuh dominan seragam yaitu campuran putih dan coklat pada daerah leher dan kepala, dan lebih besar dibanding kambing Kacang.

Boerka Galaksi Agrinak dapat beradaptasi di berbagai kondisi agroekosistem dan memiliki bobot badan yang lebih tinggi dibanding dengan kambing lokal. Bobot lahir kambing ini berkisar 2,6 kg - 2,8 kg, lebih tinggi dari bobot lahir kambing kacang (tetuanya) yang berkisar antara 1,6 kg - 1,8 kg.

Adapun bobot sapih kambing Boerka Galaksi Agrinak berkisar 10 kg - 12 kg,  sementara kambing Kacang hanya 6 kg - 8 kg. Pada pemeliharaan yang sama, pertumbuhan kambing Boerka Galaksi Agrinak lebih cepat dibanding kambing Kacang.

Lebih lanjut, menurut hasil pengamatan Lolit Kambing, bobot sapih sangat dipengaruh oleh genetik, umur sapih, kesehatan serta manajemen pemeliharaan, terutama adalah aspek pemberian pakan. Pemberian pakan akan berefek terhadap kemampuan induk untuk memproduksi susu selama masa pertumbuhan prasapih.

Sumber:

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTERNAKAN