AGRONET -- Disinfeksi alat angkut merupakan tindakan karantina. Disinfeksi alat angkut dapat mencegah dan menekan penularan hama penyakit hewan karantina (HPHK) dari satu wilayah ke wilayah lain.

Karantina Pertanian Uji Terap ikut berperan serta dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan melakukan uji lapang hasil uji terap "Perlakuan disinfeksi untuk menginaktivasi virus PMK". Uji lapang tersebut dilaksanakan di wilker Pelabuhan Penyeberangan Bakauheuni, Karantina Pertanian Lampung dan PT. Juang Jaya.

Tim Karantina Hewan, Karantina Pertanian Uji Terap, mempelajari secara langsung proses disinfeksi alat angkut yang dilakukan di wilker Pelabuhan Penyeberangan Bakauheuni. Selain itu, tim juga mengamati penerapan biosekuriti yang diberlakukan di Instalasi Karantina Hewan (IKH) milik PT. Juang Jaya.

"Hasil uji lapang ini akan melengkapi hasil uji terap disinfeksi, sebelum diseminarkan dan dijadikan rekomendasi yang diusulkan kepada Pusat Karantina Hewan," ujar Mazdani Ulfah Daulay, Sub Koordinator Uji Terap, Karantina Pertanian Uji Terap.

Di kesempatan terpisah, Raden Nurcahyo Nugroho, Kepala Karantina Uji Terap, menyatakan, "Sebagai upaya untuk memusnahkan PMK dari bumi Indonesia, Karantina Pertanian Uji Terap melakukan uji terap untuk mencari disinfektan yang efektif untuk menginaktivasi virus PMK. Diharapkan hasil yang diperoleh dari uji terap ini dapat digunakan di seluruh UPT Badan Karantina Pertanian."

Sumber :
Karantina Uji Terap