Ekspor Jahe Makin Menggigit

Kamis, 22 Desember 2022, 12:37 WIB

Pensorortiran Jahe Segar | Sumber Foto:Karantina Pertanian

AGRNET -- Karantina Uji Terap sempurnakan metode dalam memacu ekspor jahe. Seiring dengan peningkatan permintaan akan produk biofarmasi di seluruh dunia, Jahe segar menjadi salah satu komoditas pertanian berpotensi ekspor yang cukup menjanjikan. Namun demikian, salah satu kendala yang dihadapi dalam ekspor Jahe segar dari Indonesia adalah adanya kontaminasi nematoda Radopholus similis, sehingga menimbulkan penolakan dari negara tujuan.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Karantina Pertanian Uji Terap pada tahun 2018 telah melaksanakan kajian tentang metode yang dapat digunakan untuk mengeliminasi nematoda, yaitu dengan perlakuan perendaman air panas pada suhu 53 °C selama 20 menit.

Namun di sisi lain, penanganan jahe pasca perlakuan air panas yang dilanjutkan dengan penyimpanan, dalam rangka untuk mencegah munculnya cendawan, belum diperoleh laporan. Untuk itu, Karantina Uji Terap melakukan kajian tentang hal tersebut di tahun 2022 ini.

Hasil kajian kemudian dilanjutkan dengan uji lapang yang menghadirkan beberapa UPT operasional dan perusahaan selaku eksportir Jahe segar. Uji lapang ini dilaksanakan di ruang workshop Karantina Uji Terap (13/12).

Slamet Budiawan, selaku APT Madya dari Karantina Uji Terap menyampaikan “Uji terap yang kami lakukan ini merupakan uji lanjutan dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Harapannya, hasil yang diperoleh akan menyempurnakan kajian sebelumnya yang sudah direkomendasikan sebagai perlakuan karantina.”

“Kami berharap agar segera diperoleh metode yang mudah dan cepat untuk diadopsi oleh eksportir sehingga meminimalisir ditemukannya NNC terhadap komoditas ekspor kita,” lanjut Mazdani Ulfah Daulay selaku Sub Koordinator Uji Terap.

Secara terpisah, Raden Nurcahyo Nugroho selaku Kepala Karantina Uji Terap menyampaikan tujuan dari uji terap ini, "Kami ingin mengetahui efek penyimpanan sebagai simulasi perjalanan komoditas ke negara tujuan pasca perendaman air panas terhadap kualitas Jahe, termasuk kemunculan cendawan penyebab kebusukan yang akan merusak kualitas dari Jahe itu sendiri."

Para eksportir juga menyambut baik hasil kajian ini dan berharap agar segera dikeluarkan rekomendasi perlakuan untuk bisa diaplikasikan di lapangan untuk mendukung giat ekspor pertanian.

Sumber :
Karantina Pertanian Uji Terap