Unsoed Mantapkan Fondasi untuk Diakui Dunia

Jumat, 29 September 2017, 20:45 WIB

Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-54 Unsoed

AGRONET - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, semakin memantapkan fondasi untuk diakui dunia dalam pengembangan sumber daya perdesan dan kearifan lokal.  Berbagai capaian membanggakan, baik di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian, kemahasiswaan, tata kelola, serta kerja sama telah diraihnya.

Hal ini sebagaimana diungkapkan Rektor Unsoed Dr. Ir. Achmad Iqbal, MSi saat menyampaikan laporan tahunannya di hadapan Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-54 Unsoed, Sabtu, 23 September 2017.  “Semua capaian Unsoed pada 2017, semakin memantapkan capaian rencana strategi (renstra) Unsoed “Berkarakter” (2018) dan ini menjadi fondasi ke tahapan renstra selanjutnya, yaitu Unsoed “Berkontribusi” (2022), Unsoed yang “Diakui” (2026), dan Unsoed yang “Dihormati” (2034),” tegas Rektor Unsoed.

Di bidang akademik, Unsoed kembali menjadi salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) yang seleksi masuknya memiliki tingkat keketatan yang tinggi. Dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN),  Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan seleksi mandiri,  dari 133.032 orang pendaftar, yang diterima hanya 5.339 orang mahasiswa di berbagai program, yang 11 orang mahasiswa di antaranya berasal dari mancanegara. 

Pada 2017 ini, Unsoed membuka 10 program studi baru Pascasarjana. Maka, saat ini Unsoed telah memiliki 77 program studi yang  berada pada 12 fakultas serta program Pascasarjana. 

Unsoed juga sangat menyadari dan memahami pentingnya pengembangan pembelajaran dan penjaminan mutu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari akuntabilitas publik.  Untuk itu, kata Rektor, melalui unit-unit kerja yang terkait telah dilakukan sejumlah upaya, seperti pengembangan kurikulum PT yang merujuk pada Kerangka Kualifikasi Nasional indonesia (KKNI), penyusunan bahan ajar berbasis riset, pengembangan e-learning dan multimedia, pengembangan profesionalisme dosen serta sistem penjaminan mutu internal  dan eksternal.

Bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada tahun ini juga meraih capaian membanggakan.  Pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2017 di Makassar, Unsoed mendapat kehormatan menjadi salah satu perwakilan karya unggulan PT dengan menampilkan padi varietas Salin Agritan 79, MEP dan Unagi Kabayaki (produk unggulan sidat dengan gizi tinggi). 

Pada 2017 ini, Unsoed menghasilkan jumlah penelitian sebanyak 375 judul dari berbagai skema dengan dana Rp 17.168.383.000,-. Beberapa temuan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) unggul yang telah dihasilkan, antara lain, padi varietas Inpago Unsoed 1, padi varietas Salin Agritan79, padi varietas kandungan Fe tinggi, cengkih muka dua. Saat ini, padi varietas Inpago Unsoed 1 dan Salin Agritan 79 menjadi perhatian pemerintah sebagai benih padi nasional. 

Unsoed juga berupaya meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan  masyarakat melalui  berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat terus meningkat seiring dengan tuntutan perkembangan dan kebutuhan. Pada 2017 ini, sedang dilaksanakan 238  judul pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil pemetaan kinerja pengabdian, Unsoed berhasil masuk Klaster PT Unggulan. Ini berarti kepercayaan dan kesempatan pendanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Unsoed semakin luas.

Salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan mahasiswa dan dosen. Lokasi KKN  tersebar di 313 desa, 49 kecamatan, dari 9 kabupaten di Jawa Tengah. Yakni, Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Pemalang, Brebes, Tegal dan Pekalongan serta Bone Bolango, Gorontalo.  Unsoed juga melaksanakan KKN internasional bekerja sama dengan Ibaraki University, Jepang.

Tata kelola Unsoed juga terus menunjukkan peningkatan.  Berdasarkan hasil Audit Laporan Keuangan Unsoed 2016 yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP), Unsoed mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Unsoed berhasil meraih penghargaan sebagai Juara 1 Protokol Terbaik PTN BLU 2017 dan Juara Harapan II Lomba Kearsipan PT Tingkat Nasional.  Unsoed juga menambah fasilitas pendidikannya dengan  membangun  lima gedung pendidikan, satu rehab gedung perkantoran, dan penambahan satu unit Instalasi Pengolahan Limbah (Ipal).

Pada 2017, Mahasiswa Unsoed meraih berbagai prestasi membanggakan, baik di tingkat internasional maupun nasional, baik melalui kegiatan ilmiah maupun minat dan bakat mahasiswa.  Unsoed terus mengembangkan kerja sama internasional yang tahun ini Unsoed menambah kerja sama dengan universitas mancanegara. Hingga saat ini, Unsoed telah menjalin perjanjian kerja sama dengan 31 instansi luar negeri.  

Perkembangan Unsoed pada tahun ini semakin lengkap dengan dukungan Sistem Informasi yang semakin andal, sehingga siap mendukung berbagai program yang dicanangkan untuk tahap berikutnya.  


Pada Dies Natalis ini disampaikan juga orasi ilmiah Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, Letjen TNI Nugroho Widyotomo. Pada orasinya yang berjudul “Peran Mahasiswa dalam Bela Negara adalah Bagian dari Menjaga Ketahanan Nasional”, Letjen TNI Nugroho menyatakan, peran mahasiswa dalam bernegara untuk menjaga ketahanan nasional adalah suatu tuntutan, baik sebagai agent of change dan social control.

"Dari mahasiswa harus selalu ada pemikiran, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari besok harus lebih baik dari hari ini. Pemikiran-pemikiran yang individualisme dari mahasiswa seharusnya dibuang dan beralih pada pemikiran sosial dengan mewujudkan kehidupan bernegara dan bernegara", tegasnya.

Lebih lanjut beliau menyampaikan, mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan mengubah kondisi negara ini menjadi negara ideal dan mampu bersaing. Lima nilai dasar dari bela negara, yaitu cinta Tanah Air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban  untuk bangsa dan negara, dan kemampuan awal bela Negara, baik psikis maupun fisik.

"Bela negara tidak harus dalam wujud perang, tetapi bisa dengan cara lain, seperti belajar dengan rajin, tidak menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian, hidup bertoleransi, melestarikan budaya, memakai produk Indonesia, berprestasi mengharumkan nama bangsa di dunia internasional, menjaga nama baik bangsa dan negara", jelasnya.  

Secara khusus, pada Dies Natalis kali ini juga dilaksanakan peluncuran buku biografi Prof. Rubijanto Misman, Rektor Unsoed periode 1997-2001, 2001-2005. Pada kesempatan tersebut, Prof Rubi menyerahkan buku kepada Rektor Unsoed, Sekjen Dewan Ketahanan Nasional, Dr (Hc) Drs.Subiakto Tjakrawerdaya, Dr. (Hc) Ir. Siswono Yudo Husoda, Prof. Suyanto Ph.D, Prof. Dr. Sutjipto, dan Prof. Dr. Djoko Wahyono.

Dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-54, Unsoed menggelar berbagai kegiatan, baik yang bernuansa akademik, non-akademik, maupun pengabdian kepada masyarakat, antara lain, ziarah ke makam Panglima Besar Jenderal Soedirman, seminar, olah raga dan seni, malam tasyakuran, doa bersama, bakti sosial, pameran  serta malam resepsi. (Alief/humas Unsoed/269/018)