Sekolah Lapang di Tanah Papua, Polbangtan Kementan Terapkan Inovasi Pertanian

Kamis, 19 Oktober 2023, 11:07 WIB

Sosialisasi Sinergitas Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Distrik Warmare, Manokwari, Papua Barat, Rabu (18/10/2023). | Sumber Foto:Polbangtan Manokwari

AGRONET -- Memiliki potensi alam yang besar sebagai wilayah produsen komoditas pertanian di Indonesia Timur, Kementerian Pertanian terus mendorong peningkatan pertanian di Tanah Papua

Komitmen tersebut turut didukung oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari melalui pengembangan dan penerapan inovasi pertanian.

Agar dapat berjalan secara maksimal, Polbangtan Manokwari melakukan Sosialisasi Sinergitas Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Distrik Warmare, Manokwari, Papua Barat, Rabu (18/10/2023).

Sosialisasi dilakukan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi akademis hasil Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) dengan kebutuhan petani di lapangan. Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah stakeholder seperti Pemerintah Kampung, Kepala BPP Kostratani, Danramil, Kapolsek, Penyuluh, Poktan dan Gapoktan.

Bentuk sinergitas yang akan digalakkan dikalangan masyarakat yaitu mengaplikasikan riset pertanian melalui sekolah lapang agar dapat melakukan pembinaan langsung kepada petani.

Sebagaimana yang dikatakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi bahwa sekolah lapang akan menjadi tempat pembelajaran petani dalam mengembangkan sistem produksi pertanian.

“Melalui sekolah lapang akan terjadi peningkatan kemampuan dan kesadaran petani. Utamanya dalam memanfaatkan lahan usaha taninya secara produktif, berani meningkatkan kepercayaan diri dalam mengadopsi praktek-praktek budidaya dan pengelolaan usaha tani yang lebih baik,” jelas Dedi

Sosialisasi Sinergitas Penelitian dan Pengabdian menjelaskan secara rinci terkait pelaksanaan sekolah lapang yang akan dilakukan di 2 kampung yaitu Kampung Mokwam, distrik Warmare dan kampung Desay, distrik Prafi.

Khusus Kampung Mokwam berfokus kepada pembinaan petani, pengembangan komoditas tanaman kopi dan Markisa, pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman hortikultura, mendorong legalitas kelompok tani, penggunaan pupuk berimbang dan mencegah stunting.

Sementara di Kampung Desay, petani akan diajarkan pada penggunaan pupuk berimbang, mendorong pengembangan dinamika kelompok, pemanfaatan alat mesin pertanian, penanggulangan hama dan penyakit, serta mempercepat regenerasi petani.

Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta menyampaikan bahwa sinergitas yang dibangun tentu dengan tujuan untuk mencapai ketahanan pangan di tanah Papua sekaligus untuk mendukung program pemerintah untuk ikut serta dalam penanggulangan angka stunting di Papua Barat

“Kita berusaha memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengembangakan pertanian dengan memanfaatkan kekayaan alam, memenuhi kebutuhan pangan dan gizi bagi masyarakat dan menuntaskan angka kemiskinan melalui pertanian. Untuk itu diharapkan kontribusi dan dukungan datang dari pemerintah daerah maupun penyuluh pertanian untuk mewujudkan cita cita bersama,” tandas Purwanta.

 

Sumber :

Kementerian Pertanian