AGRONET – Upaya Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam mengembangkan komoditas cabai nasional salah satunya dengan membentuk kelompok petani budidaya cabai merah.  Kelompok yang dibentuk pada November 2017 silam kini mulai panen perdana, kamis (22/3).

BRI melalui Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM-BRI) Kantor Wilayah (Kanwil) Bandung menginisiasi program Peningkatan Keterampilan Usaha Rakyat (PKUR) budidaya cabai merah di Sukahiji, Patrol, Indramayu, Jawa Barat.  Para petani yang tergabung dalam program PKUR mulai menanam Cabai Merah pada akhir Desember 2017.  Setelah 3 bulan berlalu, para petani mulai menikmati hasilnya dimana siklus panen cabai merah 3 bulan sejak penanaman.

Sebanyak 20 petani dengan katogeri mustahik (orang yang berhak menerima zakat) menjalankan program ini.  Sebelumnya, YBM-BRI telah menggulirkan dana pemberdayaan yang berasal dari zakat pegawai BRI Seluruh Indonesia sebesar Rp 90.900.000,-.

Ketua Kelompok PKUR, Zakaria Ansor menyatakan, “YBM-BRI tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan teknis sehingga kami mendapat pengetahuan baru dalam budidaya cabai.”  Ilmu baru yang langsung diterapkan Zakaria dan rekan-rekan yakni dalam sistem pemanenan cabai.  Biasanya petani di Sukahaji melakukan pemanenan secara bersamaan, namun dengan adanya pendampingan dari YBM-BRI pemanenan dilakukan bertahap.

Setiap 2-3 hari sekali selama 5 bulan cabai dipanen.  Hal tersebut dilakukan mengingat tingkat kematangan setiap pohon cabai yang bervariasi.  Mentor usaha program PKUR, Rohyadi mengatakan, “Jumlah pohon cabai yang ditanam sebanyak 12.000 pohon di atas lahan seluas satu Hektare, diperkirakan setiap satu pohon cabai mampu menghasilkan 0,8 – 1 Kg cabai dengan kisaran harga jualnya Rp 25.000 - Rp 35.000/Kg.” 

Dengan adanya program ini semoga keberkahan terus mengalir kepada para petani pemberdayaan dan juga seluruh pegawai BRI di Indonesia yang telah menitipkan zakatnya untuk membangun semangat berIndonesia melalui YBM-BRI serta mengembangkan komoditas cabai nasional.  (Manajemen YBM-BRI/269)