PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Ekspansi Pasar Ekspor Perunggasan

Jumat, 12 April 2019, 11:11 WIB

Proyeksi ekspor JAPFA ke RDTL direncanakan sebanyak 520.000 ekor . | Sumber Foto:Istimewa

AGRONET - Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) merupakan negara tetangga yang sangat dekat dengan Indonesia secara historis dan geografis. Perbatasan darat antara RDTL dan Indonesia, menjadi salah satu faktor yang memperlancar hubungan perdagangan antara kedua negara.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai ekspor Indonesia untuk produk pertanian ke Timor Leste mencapai USD 9,5 juta pada tahun 2018. Nilai ekspor tersebut masih dapat dikembangkan dengan diversifikasi produk yang diekspor dan dijual sesuai keinginan serta RDTL untuk produk Indonesia. 

Direktur Jenderal Peternakan RDTL, Domingos Gusmao, menyampaikan ketertarikannya untuk meningkatkan kepentingan komoditi unggas, olahan ayam, dan pakan ternak dari Indonesia, hal ini didasari dengan pengalaman penting Hari Tua Ayam (DOC) Stok Terakhir (FS) dari Indonesia yang telah tersedia dengan baik. 

Pemerintah RDTL telah menyetujui persetujuan dari unit usaha lain dari Indonesia yang memulai dengan kegiatan IRA pada tanggal 8-12 April 2019 untuk komoditi unggas PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Pelaksanaan IRA oleh Delegasi RDTL terhadap unit usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, meminta Domingos sebagai salah satu hasil tindak lanjut dari kerjasama Pemerintah kepada Pemerintah antara Republik Indonesia dan RDTL, dan mendorong Indonesia untuk menggunakan bantuan perdagangan bantuan internasional.

“Kerjasama bidang pembangunan pertanian termasuk peternakan antara kedua negara telah dimulai dengan penandatanganan MoU antara Menteri Pertanian Indonesia dengan Menteri Pertanian dan Perikanan RDTL pada 26 Agustus 2015, selanjutnya ditindaklanjuti dengan Perjanjian Teknis yang dialihkan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan antara kedua negara pada tanggal 19 April 2018 ”, jelas Domingos.   

Direktur Kesehatan Hewan & Layanan Laboratorium PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Teguh Y. Prayitno menambahkan proses jika IRA menjalankan dengan dibukanya pasar ekspor untuk produk PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, maka DOC yang akan dikirim diambil dari unit penangkaran Induk Grati I Pasuruan dan penetasan telur Baturiti Tabanan Bali. Sementara ekspor pakan akan berasal dari pabrik Sidoarjo dan karkas ayam diambil dari RPA Ciomas Krian, Sidoarjo. 

“Sejauh ini PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk telah memproses 3,9 juta butir Telur Induk Ayam Broiler ke Myanmar sejak tahun 2015. Rencana ekspor di tahun mendatang adalah ke Banglades yang terdiri dari DOC, Brunei, Pakistan dan Vietnam dalam bentuk Telur Penetasan, ”imbuh Teguh. Lebih lanjut Teguh juga menjelaskan, bahwa alokasi ekspor JAPFA ke RDTL sebanyak 520.000 ekor dengan jumlah pakan yang menyesuaikan rasio konversi pakan.

Menanggapi peluang ekspor komoditi unggas ke RDTL, Direktur Corporate Affairs PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Rachmat Indrajaya menyatakan, bahwa pihaknya memiliki kepercayaan produknya memenuhi standar internasional dan siap untuk memasuki pasar RDTL.

“Mulai dari peternakan dan tempat penetasan, kami sudah menerapkan sistem biosekuriti yang ketat dan telah mendapatkan sertifikat kompartemen bebas avian influenza (AI). Demikian pula pabrik pakan kami telah menyetujui ISO 9001: 2008 dan RPA kami telah memiliki NKV dan juga berstandar ekspor, ”pukas Rachmat.

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang agri-pangan terbesar dan ter-integrasi di Indonesia. Unit bisnis utama perusahaan ini yaitu pembuatan pakan ternak, pembibitan ayam, pengolahan unggas serta pembudidayaan pertanian. Keunggulan dari perusahaan ini Hal ini mengharuskan perusahaan menjalin hubungan baik antara operasional yang dilakukan di hulu dengan hilir. Dengan dijaganya hubungan tersebut maka akan terjamin kualitas produk yang unggul. 

Awal berkembangnya perusahaan ini dimulai pada era tahun 1970-an. Japfa pertama kali didirikan sejak tahun 1971 dengan nama PT Java Pelletizing Factory. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan yang terjalin antara PT Perusahaan Dagang & Industri Ometraco dan International Graanhandel Thegra NV dari Belanda.

Pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam industri kopra pelet sebagai produk yang didukung. Sejak berdirinya perusahaan terus melakukan ekspansi. Puncaknya adalah perubahan status perusahaan menjadi perusahaan terbuka melalui pencatatan saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sejak Oktober 1989. Dengan mulai tawaran saham sejak tahun 1990, perusahaan kemudian menjelma menjadi perusahaan yang memiliki kekuatan finansial dalam sektor pertanian pertanian.

Japfa terus melakukan pengembangan perusahaan dengan melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan lain. Pada era tahun 1990-an, Japfa melakukan strategi pengadaan dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak. Perusahaan tersebut antara lain PT Comfeed Indonesia, PT Ometraco Satwafeed, PT Indopell Raya dan PT Suri Tani Pemuka.

Di samping itu, Japfa juga melakukan proses perolehan tahap kedua pada tahun 1992 dengan mengambil alih PT Multibreeder Adirama Indonesia dengan bisnis utama pembibitan ayam. Tidak hanya itu, pada tahun yang sama Japfa juga melakukan perpindahan ke PT Ciomas Adisatwa yang bergerak dalam pengolahan unggas dan Suri Tani Pemuka dengan budidaya udang. Dengan berbagai perangkai ini mendukung perusahaan menjadi salah satu perusahan penghasil unggas dan udang terbesar di Indonesia. 

Japfa yang didukung oleh beberapa divisi antara lain Divisi Unggas, Divisi Daging, Divisi Akuakultur dan beberapa divisi bisnis lainnya. Dalam divisi Unggas, Japfa menyediakan salah satu produsen unggas ter-global yang didukung. Divisi ini memproduksi pakan unggas, DOC pembibitan dan pengolahan ayam.

Hingga saat ini bisnis Japfa terus tumbuh melalui anak-anak perusahaan dan juga jaringan produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. (234)