CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa | Sumber Foto:dok. PT. ITL
AGRONET – Ingin belajar bertani, beternak, atau memelihara ikan dengan berwisata? Pergilah ke taman Eduwisata Gunung Hambalang. Sebuah taman edukasi yang dikembangkan perusahaan semen, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk. Sebuah taman edukasi yang tak jauh dari Jakarta, tepatnya di Desa Tajur, Citeureup, Kabupaten Bogor.
Awalnya adalah program pelestarian lingkungan. Hal yang tentu serius digarap oleh setiap pabrik semen yang umumnya sering dituding terkait dengan pencemaran lingkungan. Di lahan seluas 10 hektar di Kampung Gonggo, Indocement pun membangun pusat edukasi tersebut pada tahun 2015. Setahun kemudian, pusat edukasi sudah beroperasi untuk umum.
Pusat edukasi di lereng Gunung Hambalang itu dinamai Kid Geneer's. “ Kid Geneer’s itu istilah untuk anak-anak menjadi engineer kecil,” kata Aries Teguh Wibowo selaku Manajer Operasi taman tersebut. Namun di lingkungan sekitar, kawasan wisata edukasi itu juga lebih dikenal sebagai Eduwisata Gunung Hambalang.
Sebagai pabrik semen, tentu saja Indoment berkepentingan untuk mengenalkan proses pembuatan semen pada masyarakat. Khususnya pada anak-anak. Miniatur pabrik semen yang berdiri di atas tanah seluas 500 m2. Terkait dengan program teknologi yang bernuansa lingkungan, dikembangkanlah cluster Taman Energy. Berbagai macam sumber energi ditampilkan. Antara lain berupa panel surya berukuran 60 x 120 cm sebanyak 6 set terpasang untukmenyalakan lampu memanfaatkan energi matahari.
Pengenalan energi kinetik dilakukan dengan sepeda, yang saat dikayuh maka rodanya akan menggerakan dinamo untuk menghasilkan listrik. Dinamo serupa juga dapat menghasilkan listrik dengan tenaga angin dengan kekuatan rendah sekalipun. Yakni melalui baling-baling vertikal win energy yangbterpasang di sana. Sedangkan Picohydro Energy memanfaatkan tenaga bersumber dari air terjun buatan. Yang penting dicermati tentu biogas yang mampu menyalakan generator listrik, kompor gas dan lampu petromax.
Pada biogas inilah aspek tekno dan agro berhubungan secara langsung karena sumber energinya adalah kotoran sapi. Ya betul kotoran sapi. Indocement memenag memelihara sapi untuk kepentingan sosial seperti program Corporate Responsibility (CSR) maupun bantuan kurban bagi masyarakat sekitar, setiap tahun. Bukan hanya sapi yang dipelihara untuk menopang eduwisata itu, namun juga domba, ayam, burung puyuh, serta ikan.
Pengelolaan agro pendukung eduwisata itu dilakukan oleh Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) Hambalang. Lembaga yang telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada 2014. Kerjasama dengan berbagai insitusi juga dilakukan untuk pengembangan aspek agro di kawasan bekas tambang. Antara lain dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Pengembangan eduwisata Gunung Hambalang itu sekaligus dikaitkan dengan program pembinaan masyarakat di 12 desa di sekitar lokasi. Antara lain melalui pelatihan budidaya sapi, domba, ayam, ikan, hingga burung puyuh. Para pengunjung taman Eduwisata Gunung Hambalang tentu berkesempatan pula untuk belajar mengenali ternak-tenak itu.
Belajar memandikan dan memberi makan ternak, menangkap ikan, atau cuma menimang-nimang burung puyuh tentu merupakan pengalaman yang menyenangkan buat anak-anak. Apalagi sambil menikmati bakso puyuh atau puyuh kremes di kedai yang dikelola masyarakat setempat. Bagi yang ingin berswafoto, danau kecil di lingkungan Hambalang pun memadai buat mendapatkan sudut pandang menyegarkan.
Manajemen Indocement tampaknya paham betul. Wajah mekanis dari sebuah industri, apalagi industri semen, perlu dilembutkan untuk merangkul hati masyarakat. Membangun pusat eduwisata berbasis agrotekno tersebut adalah cara merangkul hati yang tepat. (269)
Jumat, 21 Maret 2025
Kamis, 27 Februari 2025
Senin, 13 Januari 2025
Senin, 30 Desember 2024
Minggu, 22 September 2024
Minggu, 22 September 2024
Kamis, 11 Januari 2024
Sabtu, 22 Februari 2025
Selasa, 18 Februari 2025
Senin, 17 Februari 2025