Mengenal Lebih Dekat, Taufik Mawaddani Young Ambassador YESS 2022

Selasa, 14 Juni 2022, 17:38 WIB

Taufik Mawaddani, Yogyakarta | Sumber Foto:Pribadi

AGRONET -- Sukses mengelola bisnis terlebih dalam bidang pertanian menjadi dambaan setiap insan. Sektor Peternakan yang merupakan subsektor pertanian menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Jika dikelola dari hulu sampai hilir, usaha ini mampu menopang pembangunan pertanian nasional

Peran generasi muda yang terjun di sektor pertanian menjadi energi baru. Regenerasi petani yang menjadi momok menakutkan perlahan namun pasti mulai terjawab dengan lahirnya petani milenial yang tidak saja bergerak pada sektor hilir tapi juga di sektor hulu.

Adanya stigma petani yang masih dianggap pekerjaan kelas bawah dan dengan pendapatan rendah pun berhasil ditepis oleh para petani milenial seiring perkembangan teknologi dan informasi karena mereka tahu bahwa dibalik tantangan yan dihadapi pendapatan di sektor perktanian ini sangat menjanjikan.

"Karakteristik petani milenial itu adaptif terhadap perkembangan teknologi dan inovatif. Banyak hal-hal baru yang berhasil mereka aplikasikan, memecahkan kebuntuan dalam pengembangan usahatani dan yang paling utama adalah menciptakan pasar baru yang potensial," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Selama ini, yang diketahui masyarakat luas bahwa petani milenial itu hanya bermain pada ranah pasca panen. Tapi faktanya, sudah banyak milenial kita yang terjun langsung di proses budidaya. Salah satunya adalah Taufik Mawaddani, wirausaha peternakan sukses bertajuk Merapi Farm yang kini baru saja dikukuhkan menjadi Young Ambassador Program YESS tahun 2022.

Merapi Farm adalah satu bentuk bisnis yang focus di peternakan terutama domba dan kambing yang berdiri sejak Maret 2016 di Dusun Balong Wetan RT/02/RW13, Plosorejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Pada tahun 2016 kami berproses dengan 20 ekor domba, melihat potensi pasar domba dan kambing di Daerah Istimewa Yogyakarta dan nasional yang sangat tinggi, maka kami berkeinginana untuk fokus dan membesarkan usaha ini”, kisah milenial yang akrab disapa Dani ini.

“Usaha yang dikembangkan Merapi farm meliputi penggemukan domba dengan kapasitas produksi sebanyak sekitar 1500 ekor yang dipakai untuk mencukupi kebutuhan 4 orang offtaker (penjual sate, juru sembelih, dan akikah). Dalam proses fattening ini kami hanya bisa mensuplay 2-3?ri kebutuhan domba kambing di DIY, sehingga melihat data ini usaha penggemukan masih sangat terbuka. Tak hanya itu, Merapi Farm juga melakukan breeding domba dengan kapasitas 100 ekor dengan menggunakan jenis pejantan domba merino, teksel, garut, tanduk empat yang disilangkan dengan domba-domba lokal jenis ekor tipis, garut, dan komposit”, jelas Dani.

Dani pun menambahkan, sektor bisnis ketiga adalah kambing perah, dengan menggunakan ras kambing impor dengan jenis sanen, yang akan disilangkan dengan kambing lokal. Bukan tanpa alasan, Dani berupaya meningkatkan kualitas genetik dengan harapan kambing hasil silangan tersebut dapat beradaptasi di lingkungan dengan baik dan produksi susunya meningkat. Total populasi kambing perah yang ia miliki berkisar 200 ekor (cempe, dara, induk, dan pejantan). Produksi susu kami hari ini ± 60 liter per hari, target kami pada tahun 2022 sebanyak 100 liter per hari .

“Unit bisnis keempat dari usaha kami adalah feedmil, yang berfokus pada produksi konsentrat penggemukan domba kambing, konsentrat kambing perah, konsentrat breeding, konsentrat sapi perah, konsentrat sapi potong, dan completefeed domba kambing potong maupun perah. Feedmil ini kami beri nama Jogja Feed yang bekerja sama dengan koperasi PPKDY, Fakultas Peternakan UGM, dan Merapi Farm sendiri. Takeline kami di jogjafeed adalah “Beternak Tanpa Ngarit” sampai hari ini wilayah distribusi kami menjangkau provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kapasitas produksi kami berkisar di angka 150-180 ton perbulan dengan pengguna aktif sebanyak empat puluh delapan (48) pelanggan. Ke lima unit bisnis di Merapi farm adalah layanan akikah siap saji, yang mana kami mempunyai program “Akikah Suka-Suka” dengan artian setiap pembeli bebas memilih hewan akikahnya kemudian di potong sendiri , dimasak sesuai permintaan pembeli dan kami hanya menyediakan jasa rumah potong hewan (RPH) mini, jasa masak, dan distribusi”, kata Dani.

Tak ingin sukses seorang diri, di tahun 2022 ini Merapi farm memdapatkan amanah baru untuk menjadi P4S ( Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya) dengan nama Merapi Farm Training Center. Melalui P4S ini, Dani berupaya melakukan proses transformasi ilmu kepada mahasiswa magang/pkl, pelaku peternakan, ataupun orang yang ingin memulai bisnis dibidang peternakan. “Sektor terakhir yang akan kami mulai di Merapi farm adalah penyediaan hijauan segar dalam bentuk silase baller, program Kerjasama bank pakan direktorat pakan kementrian pertanian, PPKDY, dan Merapi Farm”, tambah Dani.

Sebagai Young Ambassador Program YESS, Dani memiliki komitmen untuk bisa mengajak lebih banyak orang khususnya generasi muda untuk bersama-sama bergabung pada sektor pertanian secara umum dan lebih spesifik di peternakan domba kambing melihat potensi pasar yang masih besar dan sangat menjanjikan. Disamping itu daging domba kambing mejadi salah satu penyuplai kebutuhan protein hewani di Indonesia serta menjadi salah satu kuliner khas nusantara.

“Beternak merupakan sunatullah, dimana didalamnya terdapat keberkahan, karena salah satu harta terbaik seorang muslim di akhir zaman adalah beternak domba dan kambing. Maka berbanggalah kalian akan/ telah/ sudah menjadi peternak”, pesan Dani.

Apa yang dilakukan Dani sejalan dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi bahwa n semangat jadi kunci generasi muda termasuk petani serta wirausaha pertanian milenial untuk terus produktif.

"Tentu, kita harus tahu iklim kita dan pasar apa yang tepat untuk masyarakat kita. Indonesia mengalami bonus demografi yang dicirikan dengan dominannya jumlah penduduk usia produktif. Generasi milenial tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga memiliki kreatifitas dalam segala aspek kehidupan” tambahnya.

Dedi pun berharap, hadirnya Duta Petani Milenial (DPM)/ Duta Petani Andalan (DPA) maupun Young Ambassador Program YESS tahun 2022 akan akan menjadi role model bagi generasi muda lainnya. Pemerintah tak perlu banyak bicara, biarkan generasi muda yang menceritakan dan menjadi penggebuk semangat bagi generasi muda lainnya untuk mengembangkan sektor pertanian.

 

Sumber : 

RILIS BPPSDMP - 14 Juni 2022
787/ HUMAS

BERITA TERKAIT