Jamu Tuk Jaga Cegah Penyebaran PMK

Kamis, 30 Juni 2022, 21:57 WIB

Pemberian Jamu Ternak | Sumber Foto:Balitro Kementan

AGRONET -- Upaya mengantisipasi meluasnya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi, Agroinovasi Balitbangtan Kementan mencoba mengaplikasikan formula jamu ternak yang dihasilkan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat - Balittro pada kawasan zona merah wabah PMK di Jawa Barat, khususnya kawasan Cibodas, Lembang. Jamu ternak yang dicobakan ada 2 jenis yaitu formula oral dan topikal berupa semprotan desinfektan yang diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan lesi atau luka pada mulut atau bagian kaki.

Uji coba aplikasi jamu ternak merupakan kerjasama antara Balittro, Puslitbang Peternakan termasuk Balitnak dan BB Litvet. Dalam pelaksanaan di lapang dibantu oleh Tim Kesehatan Hewan Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) serta Balai Veteriner Subang untuk pengujian sampel darah maupun hasil swab dari sampel ternak. Hewan ternak sapi yang menjadi target uji aplikasi jamu ternak buatan Balittro sebanyak 20 ekor berada di peternakan di daerah Cibodas yang menjadi binaan KPSBU Lembang. Sapi uji yang dipilih adalah sapi yang telah mengalami gejala mengarah ke PMK selama 1–2 hari dan akan dikonfirmasi menggunakan hasil swab test sebelum perlakuan. Formula jamu merupakan campuran beberapa bahan seperti kunyit, temulawak, jahe merah, serta sambiloto yang menurut beberapa publikasi serta empiris memiliki bahan aktif yang bersifat anti bakteri, anti virus, anti inflamasi, penambah nafsu makan serta meningkatkan antibodi.

Pada tahap awal dilakukan pengukuran bobot badan untuk menentukan dosis yang tepat. Selanjutnya dilakukan pengambilan darah dan swab pada lesi untuk menentukan titer antibodi maupun load virus pada ternak sapi. Pengamatan dilakukan selang 3 hari, sedangkan pemberian jamu ternak akan dilakukan selama 30 hari. Selain itu juga dilakukan pengamatan secara visual untuk menentukan skoring dan juga pengamatan visual untuk menilai kondisi kesehatan ternak sapi tersebut. Diharapkan hasil uji coba aplikasi jamu ternak ini bisa memberikan hasil yang baik serta membantu para peternak dalam meningkatkan kesehatan hewan ternaknya dalam menghadapi wabah PMK ini.

Sumber :

Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan