Pertanian presisi semakin populer dengan pemakaian peralatan berteknologi tinggi. Hasilnya lebih akurat, hemat biaya, dan sudah pasti lebih ramah lingkungan.
| Sumber Foto:Dok Kementan
AGRONET -- Pemakaian GPS (Global Positioning System) di bidang pertanian telah demikian luas. Teknologi ini digunakan antara lain untuk perencanaan pertanian, pemetaan lapangan, pengambilan sampel tanah, pemandu traktor, pencarian tanaman, aplikasi tingkat variabel, dan pemetaan hasil. GPS memungkinkan petani bekerja dalam kondisi lapangan dengan visibilitas rendah seperti hujan, debu, kabut, dan gelap.
Saat ini, pemakaian GPS memungkinkan aplikasi pestisida, herbisida, dan pupuk yang lebih tepat, sehingga dapat menghemat biaya, mendapatkan hasil produksi yang lebih tinggi, dan menciptakan pertanian yang lebih ramah lingkungan. Hal seperti ini disebut dengan pertanian presisi, karena menggunakan data real time yang lebih akurat. Pertanian presisi semakin populer dengan pemakaian peralatan berteknologi tinggi. Hasilnya lebih akurat, hemat biaya, dan sudah pasti lebih ramah lingkungan.
Produsen peralatan GPS telah mengembangkan beberapa alat untuk membantu petani menjadi lebih produktif dan efisien dalam kegiatan pertanian presisi mereka. Saat ini, banyak petani menggunakan produk turunan GPS untuk meningkatkan operasional bisnis pertanian mereka.
Informasi lokasi yang dikumpulkan oleh penerima GPS memungkinkan petani untuk memetakan batas lahan pertanian, jalan, sistem irigasi, dan area bermasalah karena terdapat tanaman pengganggu seperti gulma atau penyakit. Data lapangan yang sama juga dapat digunakan untuk memandu pesawat penyemprot pestisida, sehingga pesawat lebih akurat terbang di atas lahan yang dituju dan dapat mengurangi pemakaian bahan kimia.
Berikut beberapa aplikasi GPS di bidang pertanian;
- Pengambilan sampel tanah: GPS menyediakan data yang diperlukan untuk secara akurat menentukan variabilitas tanah dan menentukan apakah jenis tanah tertentu ideal untuk pertumbuhan tanaman tertentu.
- Lokasi gulma: GPS dapat digunakan untuk melihat lokasi gulma di daerah yang luas. Gulma dapat menghambat pertumbuhan efektif suatu tanaman sehingga dapat mengurangi hasil akhir produksi.
- Penanaman yang akurat: GPS juga berguna saat merencanakan penanaman tanaman tertentu. Setiap biji memiliki jarak dan kedalaman spesifik yang diperlukan tergantung pada jenis tanah. Dengan menggunakan GPS, lebih mudah untuk mengetahui jarak tanam yang diperlukan dan seberapa dalam benih harus ditanam untuk mendapatkan hasil maksimal.
- Penentuan rasio penanaman: GPS juga dapat digunakan dalam penentuan rasio penanaman benih. Beberapa benih memiliki ruang khusus di antara mereka sementara yang lain dapat ditanam bersama dengan benih lainnya. GPS dapat membantu menentukan rasio penanaman jenis ini.
- Pembuatan peta hasil: GPS memainkan peran penting dalam pembuatan peta hasil berdasarkan karakteristik lahan dan karakteristik benih.
- Pemanenan: GPS memainkan peran penting dalam menentukan area pertanian yang siap dipanen dan bagaimana panen akan dilakukan. GPS juga akan memberikan perkiraan ukuran area yang dipanen.
- Pengendalian lingkungan: Menentukan jumlah pemakaian herbisida atau pestisida berdasarkan luas lahan secara tepat sehingga dapat menghindari kelebihan limpahan bahan kimia.
- Perencanaan pertanian: GPS memainkan peran penting dalam perencanaan lahan pertanian yang siap untuk ditanam. GPS akan memberikan ukuran keseluruhan area dan membantu dalam menentukan tanaman apa yang cocok ditanam dengan memperhitungkan berbagai faktor seperti karakteristik tanah dan karakteristik tanaman.
- Pemetaan lapangan: GPS memberikan perkiraan tepat dari lahan yang sedang dipersiapkan untuk pertanian, sehingga petani dapat mengetahui bagian mana dari lahan yang tepat untuk digunakan untuk kegiatan pertanian dan lahan untuk kegiatan non-pertanian.
- Pengambilan sampel tanah: Pengambilan sampel tanah adalah salah satu penggunaan GPS yang paling penting dalam pertanian. Penting untuk mengetahui jenis tanah apa yang tersedia di lahan pertanian tertentu karena ini akan membantu dalam menentukan jenis tanaman yang akan ditanam di pertanian tersebut.
- Crop scouting: GPS memberikan pemetaan yang tepat dari suatu area sehingga petani dapat menentukan sifat dan jenis tanaman yang dapat tumbuh subur di suatu daerah tertentu dan membantu meningkatkan kualitas tanaman itu.
- Pemetaan hasil: Setelah tanaman ditanam dan siap dipanen, GPS dapat digunakan untuk membuat estimasi hasil lahan pertanian yang diberikan. Hal ini dapat dicapai melalui pemetaan udara.
- Identifikasi area yang cocok untuk budidaya: GPS memainkan peran penting untuk memilih lahan pertanian tertentu yang cocok untuk budidaya. Ini dilakukan melalui pemetaan udara pada area yang ditanami dan analisis sampel tanah untuk menentukan viabilitas tanah.
- Mengetahui ketersediaan air di suatu wilayah: GPS juga digunakan untuk mengetahui ketersediaan air atau sumber air di wilayah tertentu. Sumber air seperti sungai atau kanal dapat dengan mudah dipilih dengan menggunakan GPS. (555)