Pemanfaatan Kalem untuk Tingkatkan Produksi Susu Sapi

Senin, 27 Juli 2020, 19:44 WIB

Kalem, hasil samping minyak goreng dari minyak sawit yang diproses menjadi butiran kering, digunakan sebagai sumber suplemen energi untuk induk sapi perah. | Sumber Foto:Dok Puslitbangtan

AGRONET --  Indonesia merupakan Negara penghasil sawit terbesar di dunia. Berdasarkan data USDA, pada tahun 2018 produksi minyak sawit mentah Indonesia mencapai 41,5 juta ton. Dengan demikian produksi minyak kelapa sawit di Indonesia sangat berlimpah. Sisa olahan dari pabrik minyak goreng juga dapat diolah kembali menjadi padatan dan bermanfaat untuk di ekspor atau digunakan di dalam negeri untuk mendukung usaha ternak sapi perah.

Salah satu sumber energi untuk pakan sapi perah adalah lemak atau minyak. Namun, pemakaian lemak atau asam lemak yang tinggi (>5?lam total ransum) akan menyebabkan efek negatif terhadap fermentasi rumen. Oleh sebab itu, lemak atau asalam lemak harus diproteksi sehingga tidak dapat dipecah dalam rumen.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Ternak (Balitnak) melakukan penelitian terhadap hasil samping minyak goreng dari minyak sawit. Hasil penelitian ini disebut Kalsium Lemak (Kalem).

Kalem adalah hasil samping minyak goreng dari minyak sawit yang diproses menjadi butiran kering. Kalem dapat digunakan sebagai sumber suplemen energi untuk induk sapi perah yang baru melahirkan untuk meningkatkan produksi susunya. Kalem berwarna kuning muda, berbentuk butiran halus kering dan memiliki aroma seperti sabun.

Selain untuk meningkatkan produksi susu pada awal laktasi pada ternak, kalem juga bermanfaat untuk mempertahankan bobot tubuh sapi setelah melahirkan.

Hasil samping minyak berbentuk padatan lengket biasanya sulit dicampur dengan bahan pakan lain. Namun, kalem dengan bentuknya yang halus kering memudahkan bahan ini dicampur dengan bahan pakan lainnya, dan mudah untuk ditransportasi.

Pemberian kalsium lemak sebanyak 2,5?ri total bahan kering konsumsi kepada sapi memberikan pengaruh positif terhadap produksi susu sapi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, rata-rata produksi susu pada sapi dengan pemberian kalsium lemak lebih tinggi sebesar 10,74%. Penggunaan Kalem juga tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas susu atau nilai kecernaan pakan pada ternak.

Nilai nutrisi yang terdapat dalam 100 gram Kalem adalah 95 gram lemak, 4.50 gram kalsium, 0.54 gram Nacl dan 7021 kkal energi bruto. Kalem dapat diberikan sebanyak 200 gram/hari kepada ternak. Pemberian kalem dapat diberikan pada sapi satu bulan sebelum melahirkan hingga mencapai 120 hari masa laktasi. (234-pusllitbangtan - Ivn)

BERITA TERKAIT