Efisiensi Tenaga Kerja dengan Mesin Panen Padi Indo Combine Harvester

Selasa, 22 Desember 2020, 08:49 WIB

Dengan mesin panen padi Indo Combine Harvester, efisiensi tenaga kerja | Sumber Foto:Dok Kementan

AGRONET -- Tujuan utama dari sistem pertanian adalah meningkatkan kemandirian pangan serta nilai tambah, daya saing, dan ekspor produksi pertanian, yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk mendukung terwujudnya pertanian industrial.

Badan litbang Pertanian telah menghasilkan teknologi inovatif untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing pertanian. Salah satu teknologi inovatif tersebut adalah mesin panen padi Indo Combine Harvester yang sesuai untuk padi sawah. Mesin panen padi ini diharapkan dapat mampu mengatasi kelangkaan tenaga kerja serta menurunkan susut panen padi.

Mesin panen padi Indo Combine Harvester telah dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui unit kerja Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), untuk mendukung pencapaian program swasembada beras nasional melalui usaha penurunan susut hasil panen. Kemampuan kerja mesin panen padi Indo Combine Harvester tersebut mampu menggabungkan kegiatan potong-angkut-rontok-pembersihan-sortasi-pengantongan dalam satu proses kegiatan yang terkontrol.

Indo Combine Harvester dirancang khusus untuk kondisi tanah di Indonesia. Kondisi saat ini tingkat susut hasil (losses) masih cukup tinggi dan bervariasi yang dipengaruhi oleh musim saat panen, varietas, metode serta sarana panen dan pasca panen yang digunakan. Selama kurun waktu 15 tahun kemudian, tingkat kehilangan hasil masih belum banyak berubah. Susut hasil terjadi pada kegiatan pemanenan, perontokan, pengangkutan, pengeringan, penggilingan, penyimpanan dan pemasaran. Titik kritis kehilangan hasil terjadi pada tahapan pemanenan dan perontokan yang diperkirakan kehilangan pada tahapan tersebut sekitar 10%.

BERITA TERKAIT

  
Mesin ini  dioperasikan oleh satu orang operator dan dua orang pembantu operator, sehingga mampu menggantikan tenaga kerja panen sekitar 50 HOK/Ha. Kapasitas kerja mesin berkisar antara 4-6 jam/ha. Spesifikasi mesin panen yaitu : memiliki panjang : 1.700 mm, lebar : 3.900 mm, tinggi : 1.950 mm dan total berat mesin : 1.680 kg.
 
Adanya proses kegiatan panen yang tergabung dan terkontrol menyebabkan susut hasil yang terjasi hanya sebesar 1,87% atau berada di bawah rata-rata susut hasil metode "gropyokan" (sekitar 10%). Sedangkan tingkat kebersihan gabah panen yang dihasilkan oleh mesin tersebut mencapai 99,5%. Mesin padi indo combine harvester yang dioperasikan oleh satu orang operator dan dua asisten mampu menggantikan tenaga kerja panen sekitar 50 HOK/ha. Kapasitas kerja mesin mencapai 4-6 jam per hektar.

Ciri pembeda Mesin panen padi Indo Combine Harvester adalah pada gaya tekan mesin ke permukaan tanah sebesar 0,13 kg/cm2, sedangkan mesin-msein yang ada di pasaran sebesar 0,20 kg/cm2. Makin kecil nilai gaya tekan mesin ke permukaan tanah akan memperkecil peluang terjadinya mesin terperosok ke dalam tanah. Pertimbangan ini sangat penting karena umumnya kondisi swah di Inonesia memiliki fasilitas infrastruktur drainasenya kurang bagus sehingga tanahnya lembek. Selain itu dengan lebar kerja1,2 meter mesin indo combine harvester sangat cocok untuk petakan sawah yang sempit.

Agar susut hasil tanaman pangan dapat diturunkan, maka kemampuan dan keterampilan sumberdaya manusia (SDM), seperti aparat/petugas dan penyuluh pertanian serta para petani dalam kelompok tani (Poktan)/gabungan kelompok tani (Gapoktan) untuk menangani panen dan pasca panen perlu lebih ditingkatkan. Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi di bidang sarana panen dan pasca panen serta meningkatnya kebutuhan sarana panen dan pasca panen oleh petani, di sisi lain harga sarana tersebut yang umumnya masih belum terjangkau petani, maka pemerintah berupaya memfasilitasi kebutuhan tersebut melalui bantuan sarana panen dan pasca panen.

Sebagai suatu bentuk teknologi, mesin indo combine harvester dalam penerapannya juga perlu memperhatikan kondisi sosial ekonomi budaya petani setempat. Hal ini untuk menghindari adanya proses penggusuran tenaga kerja petani karena penerapan alat dan mesin pertanian adalah sebagai suplemen, sibtitutor dan/atau faktor komplenmen dalam proses produksi dengan memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu pengembangan mesin indo combine harvester justru diharapkan dapat membuka peluang bisnis pada jasa sewa mesin di perdesaan. (234)

BERITA TERKAIT