Serah Terima Jabatan Mentan Berlangsung Akrab

Jumat, 25 Oktober 2019, 19:03 WIB

Acara serah terima jabatan Menteri Pertanian dari Andi Amran Sulaiman (kanan) kepada Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Jumat (25/10) | Sumber Foto:Agronet/360

AGRONET – Kementerian Pertanian (Kementan) melangsung acara serah terima jabatan Menteri Pertanian dari Andi Amran Sulaiman kepada Syahrul Yasin Limpo di kantor Kementan, Ragunan, Jakarta, Jumat (25/10). Amran yang sudah 5 tahun mengomandoi Kementan pun resmi menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada Syahrul Yasin Limpo dalam kegiatan yang berlangsung hangat dan akrab tersebut.

Amran yang mengenakan batik merah hadir lebih dulu bersama sang istri Hj Martati yang berbalut jilbab dan songket khas Bugis berwarna hijau-merah. Tak lama, Syahrul dan istrinya Ayunsri Harahap datang bersama Sekretaris Jenderal Kementan dan para pejabat eselon I. Syahrul dan istri mengenakan batik berwarana senada, biru.

Saat bertemu di ruang tunggu VIP, Amran dan Syahrul langsung saling menghampiri dan berpelukan erat sambil tertawa lepas. Keduanya memang berasal dari daerah yang sama, Sulawesi Selatan. Saling bercanda dan kembali berpelukan, Amran dan Syahrul langsung menuju auditorium tempat acara berlangsung.

Kala memberikan sambutan, Amran memuji Syahrul yang disebutnya sebagai Kakak. Dia meyakini, Kementan dan pertanian nasional akan lebih baik selama dipimpin Syahrul dalam lima tahun ke depan. “Saya tahu Kak Syahrul. Beliau saudara saya, kakak saya. Sering kami diskusi pertanian, kami yakin beliau bisa membawa pertanian lebih baik lagi,” kata Amran.

Dalam kesempatan tersebut, Amran juga memaparkan sejumlah capaian dan prestasi Kementan selama lima tahun terakhir. “Inflasi bahan pangan yang terus turun dari 10,57 % di 2014 sampai 1,26 % di 2017, kendati mengalami kenaikan lagi pada 2018 di angka 3,2 %. Ini kerja kita semua,” ujar Amran.

Dia melanjutkan, lima tahun terakhir pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia sukses merangsek ke nomor lima dunia, ekspor pertanian meningkat tajam mencapai 152,5 juta ton dengan nilai mencapai Rp 1.549,5 triliun, dan investasi pertanian tembus di angka 110 %.

“Selama tiga tahun berturut-turut, 2016 sampai 2018, Kementan juga mengukirkan sejarah dengan meraih opini keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini penghargaan buat Kementan dengan sistem pengendalian dan antigratifikasinya,” kata Amran.

Hal yang paling penting, kata Amran, stok beras di gudang-gudang Bulog penuh mencapai 2,330 juta ton. Bahkan, Bulog pun sudah menyewa gudang-gudang penampungan beras di enam provinsi untuk menampung beras petani.

Dalam sambutannya, Amran juga berkali-kali menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh pegawai Kementan yang telah bekerja bersama selama 5 tahun terakhir. “Saya pamit. Pulang kampung. Bekerja dari pinggiran. Beternak, bertani, kerja sosial, melihat lagi dunia bisnis. Jaga kekompakan, jangan saling mencela karena banyak negara yang tidak suka melihat Indonesia menjadi negara besar,” kata dia.

Adapun Syahrul dalam sambutannya juga mengucapkan terima kasih kepada Amran yang disebutnya adik lantaran telah mengantarnya ke Kementan dalam suasana yang teduh.

“Saya dan Pak Amran orang Bugis. Orang Bugis itu bicara dengan hati, bisa dipegang dunia akhirat. Ini kerja, ibadah, takdir. Kita jalani takdir kita,” kata Syahrul.

Mantan gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini pun meminta Amran terus mendampinginya bekerja di Kementan, bersama-sama membangun pertanian nasional agar lebih baik dan maju sebagaimana pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo.

“Kau tak pulang kampung, Adikku. Ada Syahrul di sini, berarti bersama-sama saya di sini,” ujar Syahrul yang disambut riuh tepuk tangan para undangan yang hadir. (360)