Ketahanan Pangan dan Swasembada Beras dalam 3 Tahun Terakhir

Senin, 22 Agustus 2022, 20:35 WIB

Prof.Ir.Totok Agung,DH.,MP.,PhD. (Pemulia / Perakit Varietas Unggul Tanaman | Sumber Foto:Unsoed

AGRONET -- Pemerintah Indonesia menerima penghargaan dari Institut Penelitian Padi Internasional IRRI karena dinilai memiliki sistem *ketahanan pangan* yang baik dan berhasil *swasembada beras* pada periode 2019 - 2021. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal IRRI Jean Balie kepada Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14082022), demikian pemaparan Koordiator Sistem Infomasi Unsoed Ir.Alief Einstein,M.Hum. usai bincang-bincang dengan Prof.Ir.Totok Agung,DH.,MP.,PhD. (Guru Besar bidang Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian Unsoed) pada hari Rabu 17 Agustus 2022.

Indonesia menurut Prof.Ir.Totok Agung,DH.,MP.,PhD. (Dewan Pakar PISPI/Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia) adalah salah satu bangsa yang mengonsumsi beras tertinggi di dunia sebagai bahan makanan pokok. Posisi tersebut mengantar pada peran penting negara dalam mewujudkan *ketahanan pangan.* Ketergantungan pangan kepada impor akan berdampak pada stabilitas pangan dan ketahanan nasional. Sebab, negara produsen komoditas pangan sumber impor dapat mengalam gangguan produksi bahkan gagal produksi. Pada saat itu, kita tidak bisa impor lagi. Maka ketahanan pangan meniadi rawan.

Prof.Ir.Totok Agung,DH.,MP.,PhD. (Pengurus Pusat PERIPI/Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia) mengatakan bahwa pemberian penghargaan kepada Presiden Joko.Widodo dari Direktur Jenderal IRRI/Institut Penelitian Padi Internasional Jean Balle di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8), atas keberhasilan Indonesia dalam *mencapai* swasembada beras dan meningkatkan sistem ketahanan pangan yang baik harus kita apresiasi.

*Capaian* tersebut adalah merupakan hasil usaha semua pihak. Misalnya, pemerintah atau Kementerian Pertanian sebagai penentu kebijakan dan penyedia fasilitas serta sarpras untuk produksi padi. Para peneliti yang sudah menghasilkan teknologi seperti benih bermutu, varietas unggul, pupuk, teknologi tepat guna, dan lain-lain. Pihak swasta yang sudah memproduksi sarana produksi dan alat alat pertanian. Khususnya para petani yang ada di titik awal produksi padi. Petani adalah SDM pertanian yang paling kompeten dalam produksi padi, jelas Prof.Ir.Totok Agung,DH.,MP.,PhD. (Pemulia / Perakit Varietas Unggul Tanaman).

Adanya penerimaan penghargaan yang beriringan dengan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke 77 ini, sebagai Pengurus Pusat API/Asosiasi Profesor Indonesia Prof.Ir.Totok Agung,DH.,MP.,PhD. berharap semoga juga menjadi titik awal perhatian, penghargaan dan keberpihakan kepada petani yang semakin tinggi.

Einstein mengatakan dalam konteks pemulia tanaman, Prof.Ir.Totok Agung,DH.,MP.,PhD. telah meghasilkan varietas - varietas unggul padi nasional yang mendukung *ketahanan pangan*, di antaranya Padi Gogo Aromatik, Padi Berkandungan Protein Tinggi serta saat ini Prof.Ir.Totok Agung,DH.,MP.,PhD. sedang merakit varietas unggul dengan karakter beras khusus yang adaptif di Indonesia untuk mengurangi impor beras khusus dalam rangka memantapkan *swasembada beras.*