Kenaikan harga gula Mei didorong kekhawatiran pada perkembangan fenomena El Nino.

FAO: Indeks Harga Gula Naik 5 Persen pada Mei

Senin, 05 Juni 2023, 10:00 WIB

Kantor pusat FAO di Roma, Italia. | Sumber Foto:Alessandra Benedetti/FAO

AGRONET -- Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di bawah PBB menyebutkan, indeks harga gula pada Mei naik 5,5 persen dari bulan sebelumnya April. Menandai kenaikan empat bulan berturut-turut dan naik sebesar 30,9 persen dibandingkan tahun lalu.

Dikutip dari laporan FAO yang dirilis Jumat (2/6/2023), kenaikan harga gula Mei didorong kekhawatiran pada perkembangan fenomena El Nino yang berdampak pada panen tahun 2023/2024 dan ketersediaan pasokan gula global yang lebih rendah dibandingkan yang diperkirakan.

Persaingan pengiriman dengan kedelai dan jagung di Brasil juga mendorong kenaikan harga gula global. Brasil merupakan produsen gula terbesar di dunia. Tetapi outlook positif panen tebu di Brasil pada musim panen 2023 dan membaiknya cuaca yang menguntungkan panen mencegah kenaikan harga bulanan.

Rendahnya harga minyak mentah dan turunnya harga bensin di Brasil juga membatasi kenaikan harga gula bulanan dunia. Selain gula, FAO mencatat harga pangan dunia berada di angka terendahnya dalam dua tahun. Walaupun harga gula dan daging naik tapi harga minyak sayur, cereal dan produk susu turun.

Indeks harga pangan FAO mencatat pada bulan Mei rata-rta 124,3 poin, turun dibanding bulan April yang sebesar 127,2 poin. Angka bulan Mei tahun ini terendah sejak April 2021 dan artinya lebih rendah 22 persen dibandingkan puncak kenaikan pada Maret 2022 yang terjadi tidak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Harga sereal dunia pada bulan Mei turun 5 persen dari bulan sebelumnya. Sementara minyak sayur turun 9 persen. Sumber: Reute