Panen Rumput Laut di Lombok Dorong Produksi Nasional

Rabu, 03 Januari 2018, 18:38 WIB

Pembangunan perikanan termasuk perikanan budidaya, haruslah dapat memenuhi pilar-pilar kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan. | Sumber Foto:Biro Humas dan Informasi Publik Kementan


AGRONET - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diwakili Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, bersama-sama dengan pembudidaya rumput laut penerima bantuan alih profesi eks-penangkap benih lobster melakukan panen rumput laut di Kabupaten Lombok Timur, Kamis (28/12). Kegiatan ini menandai dimulainya panen rumput laut yang dilakukan secara bertahap dan akan mencapai puncaknya atau panen raya pada awal bulan Januari 2018.

Dalam keterangannya, Slamet menyampaikan bahwa panen ini merupakan bukti nyata keberhasilan program alih profesi bagi eks-penangkap benih lobster yang saat ini menjadi salah satu program unggulan KKP, sekaligus upaya mendorong peningkatan produksi rumput laut nasional. Keberhasilan ini menambah optimisme bahwa usaha budidaya ini memang menjadi salah satu solusi paling efektif bagi peningkatan ekonomi dan menjadi mata pencaharian yang menguntungkan, ramah lingkungan, dan berkelanjutan bagi masyarakat eks-penangkap benih lobster.

Program ini menurut Slamet tidak hanya berdampak tunggal, selain bertujuan untuk membantu masyarakat eks-penangkap benih lobster secara ekonomi, namun juga akan berdampak positif secara ekologi khususnya sekitar perairan lombok yang menjadi lokasi berkembangnya benih lobster.

“Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan), sejak awal menegaskan bahwa pembangunan perikanan termasuk perikanan budidaya, haruslah dapat memenuhi pilar-pilar kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan. Ketiganya harus berjalan seiring dan bersama-sama. Tidak boleh demi kesejahteraan maka mengabaikan keberlanjutan usaha, akibat over eksploitasi dalam memanfaatkan sumber daya, pun sebaliknya. Oleh karena itu, usaha budidaya rumput laut bagi masyarakat eks penangkap benih lobster ini tepat secara ekonomi dan ramah secara ekologi,” jelas Slamet.

Rundah, pembudidaya rumput laut di Desa Seriweh mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan program bagi masyarakat eks-penangkap benih lobster. “Kami bersyukur usaha rumput laut bantuan dari KKP ini telah berhasil dipanen. Sudah 7 kuintal saya berhasil menjual rumput laut dan harapan saya setelah dipanen semua bisa dapat 12-13 ton basah atau 1,2 -1,3 ton kering. Dengan harga rumput laut kering sekarang sekitar Rp 17.000, saya berharap dapat hasil paling tidak Rp 22 juta. Saya ingin fokus di usaha ini dan semoga menjadi pekerjaan tetap bagi saya,” ujar Rundah.

Slamet menyampaikan, saat ini tidak hanya rumput laut yang mulai panen, namun usaha budidaya lainnya seperti ikan lele juga sudah mulai panen, menyusul berikutnya udang vaname, ikan bandeng dan nila dan harga yang berlaku di pasar pun cukup baik. (Biro Kerja Sama dan Humas KKP/111)