Toko Tani Indonesia Menuju Stabilisasi Harga Pangan

Senin, 20 November 2017, 16:54 WIB

Keberadaan Toko Tani Indonesia (TTI) memperpendek rantai pasok distribusi dan stabilitasi harga pangan

AGRONET - Keberadaan Toko Tani Indonesia (TTI) dalam memperpendek rantai pasok distribusi dan stabilitasi harga pangan, telah memberikan banyak manfaat terutama bagi warga berpenghasilan menengah ke bawah sehingga dapat membeli beras dan bahan pangan lain dengan kualitas baik dan harga terjangkau.

Kehadiran TTI ternyata tidak hanya dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, tetapi juga gapoktan-gapoktan yang bermitra. Misalnya gapoktan Mekarjaya di Jawa Barat. Bagi gapoktan, TTI berperan penting untuk menyerap dan memasarkan beras. "Bagi kami, TTI  dapat berfungsi sebagai outlet  besar pemasok pangan masyarakat," kata Asepullah, Ketua Gapoktan Mekarjaya.
 
"Kami bangun TTI di berbagai lokasi pemukiman warga, dengan tujuan memudahkan masyarakat mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau. Semua ini bisa dilakukan karena Gapoktan (pen-gabungan kelompok tani) yang kami bina langsung memasok beras ke TTI, sehingga kualitas berasnya bagus dan harganya juga sudah kami tetapkan Rp 8.000/Kg," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung, saat berkunjung ke TTI milik pak Baban.

Baban mampu menjual beras di TTI mencapai 2 ton/bulan, sangat membantu masyarakat dalam penyediaan bahan pangan murah berkualitas. "TTI kami berasnya dipasok langsung oleh Gapoktan Mekarjaya, sehingga dijamin kualitasnya bagus dan harganya lebih murah dibanding pasaran. Sejak kami buka TTI, masyarakat antusias berbelanja disini, karena kami jual beras berkualitas dengan harga terjangkau," jelas Baban.

Sudah lebih dari 600 TTI yang berkembang dan tersebar di wilayah Jawa Barat sejak 2016, dari total 2.433 TTI yang dikembangkan di 32 provinsi. Semua bahan pangan dipasok dari 221 Gapoktan/Poktan/LUPM. (Biro Humas dan Informasi Publik Kementan/111)