Cegah Stunting, Nduga dan Paniai Dapat Bantuan Bibit Babi

Kamis, 21 November 2019, 14:37 WIB

Bantuan bibit babi untuk Kabupaten Nduga dan Kabupaten Paniai, Provinsi Papua. | Sumber Foto:Agronet/360

AGRONET -- Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan mempercapat penurunan angka stunting di Kabupaten Nduga dan Kabupaten Paniai, Provinsi Papua, Kementeran Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menyerahkan bantuan bibit babi untuk 2 (dua) kabupaten tersebut.

Dirjen PKH Kemetan I Ketut Diarmita mengatakan, hibah ternak babi sebanyak 70 ekor dari 220 ekor untuk Nduga diserahkan secara perdana pada Selasa (19/11) lalu dan dihadiri oleh Wakil Bupati Nduga beserta jajaran Pemda Kabupaten Nduga. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, perwakilan Bappeda Provinsi Papua, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, kelompok penerima, serta masyarakat Nduga.

“Total bantuan yang diserahkan untuk Papua adalah sebanyak 330 ekor dengan alokasi untuk Kabupaten Nduga 220 ekor dan Kabupaten Paniai sebanyak 110 ekor,” kata Ketut dalam keterangan persnya, Kamis (21/11).

Menurut Ketut, ternak babi yang dibagikan di Nduga dibeli dari Mimika sehingga sekaligus dapat meningkatkan perekonomian di Papua. Pada kesempatan yang sama juga diserahkan bantuan pakan babi sebanyak 12.200 klogram (12,2 ton) dari total bantuan pakan sebanyak 26.400 kg (26,4 ton).

Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 dan 2018, angka stunting di Papua masih tinggi yang berada di angka 32,9 persen. Salah satu kabupaten prioritas yang menjadi target intervensi untuk penurunan angka stunting ini adalah Kabupaten Nduga. Ketut mengatakan, persoalan stunting ini tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab satu kementerian (kesehatan) saja, tetapi perlu adanya campur tangan kementerian terkait, seperti halnya Kementan, dan juga kepala daerah setempat.

“Salah satu kontribusi kami adalah dalam pencegahan stunting dengan menitikberatkan pada penanganan penyebab masalah gizi, yaitu faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan, khususnya akses terhadap pangan bergizi,” ungkap Ketut.

Pada acara penyerahan bantuan, Kepala Sub Direktorat Unggas dan Aneka Ternak Ditjen PKH Makmun membacakan sambutan mewakili Dirjen PKH yang menyampaikan pesan agar ternak babi tersebut dijaga dan dipelihara dengan baik agar terus berkembang biak untuk kesejahteraan masyarakat papua. Dia juga mengharapkan kepada Wakil Bupati dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nduga untuk terus membimbing para peternak babi agar bisa memeliharanya dengan baik.

“Saya berharap ternak babi ini dapat dipelihara dengan baik dan secara rutin dilaporkan perkembangannya kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,” kata Makmun.

Pada 2018, Ditjen PKH juga telah menyalurkan bantuan babi ke Provinsi Papua dengan rincian Kabupaten Jayawijaya sebanyak 100 ekor, Lani Jaya 40 ekor, dan Tolikara 60 ekor. Adapun untuk Provinsi Papua Barat sebanyak 320 ekor dengan rincian untuk Kota Sorong 120 ekor, Kabupaten Sorong 95 ekor, dan Manokwari 105 ekor.

Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge dalam sambutannya menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Menteri Pertanian dan Dirjen PKH atas perhatian dan bantuannya untuk Nduga. Bantuan ternak babi itu sangat digemari oleh masyarakat Papua.

“Masyarakat Nduga sangat antusias untuk beternak babi karena memang sudah turun temurun dilakukan dan babi sangat diperlukan untuk keperluan upacara adat dan pengembangan ekonomi masyarakat,” kata Wentius. (360)