Dongkrak Produktivitas Pertanian di Ujung Timur Indonesia, Kolaborasi Kementan dan Komisi IV DPR RI

Rabu, 01 Maret 2023, 11:04 WIB

Anggota Komisi IV Dapil Papua Sulaiman L Hamzah, melakukan kolaborasi dalam kegiatan Bimbingan Teknis kepada petani yang mengusung tema “Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) Untuk Meningkatkan Produktifitas Padi”. | Sumber Foto:Polbangtan Manokwari

AGRONET -- Membangun sektor pertanian di Kabupaten Merauke sama dengan membangun Ketahanan pangan nasional. Pasalnya Kabupaten Merauke yang memiliki keunggulan disektor pertanian merupakan lumbung pangan diujung timur Indonesia.

Hal tersebut yang terus diupayakan oleh Kementerian Pertanian. Melalui kerjasama Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), dalam hal ini Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari bersama Anggota Komisi IV Dapil Papua Sulaiman L Hamzah, melakukan kolaborasi dalam kegiatan Bimbingan Teknis kepada petani yang mengusung tema “Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) Untuk Meningkatkan Produktifitas Padi”.


Genta organik adalah suatu gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal. Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.

Tema yang diangkat sesuai dengan intruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar setiap daerah ikut gotong royong menyukseskan Genta Organik dalam rangka mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

“Salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian bisa ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan,” ujar Syahrul.

Menurutnya, Genta Organik menjadi energi baru dalam menghadapi tantangan pertanian ke depannya, utamanya terkait dengan pupuk.

Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan dampak dari perang Rusia - Ukrania telah membuat pupuk kimia menjadi mahal. Maka dari itu pemanfaatan pupuk organik harus terus digalakan.

"Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan pupuk organik. Momentum di tengah harga pupuk kimia yang melonjak. Potensi alam kita bisa kita manfaatkan secara maksimal," kata Dedi.

Oleh karena itu, pelaksanaan bimtek dilakukan berdasarkan kubutuhan saat ini dalam mengatasi kelangkaan pupuk kimia.

Kegiatan pelatihan berlangsung selama 2 hari di distrik Kurik, kabupaten Merauke dengan diikuti sebanyak 300 peserta.

Melihat antusias para petani, Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta meminta agar petani dapat mengembalikan kejayaan Merauke dengan mengembalikan kesuburan tanah.

“Melalui program genta organik, Kita kembali ke pertanian ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan organik disekitar sehingga dapat meningkatkan produksi padi tanpa harus bergantung pada anorganik” ungkap Purwanta.

Hadir membuka acara Bimtek, Sulaiman L Hamzah anggota Komisi IV Fraksi Nasdem yang menghimbau agar petani dapat memaksimalkan potensi alam pertanian.

“Untuk menjawab bimtek hari ini kita harus maksimalkan penggunaan pupuk organik. Sebab produksi selama ini menurun karena krisis pupuk kimia. Diharapkan pelatihan ini dapat menyelesaian masalah ditengah-tengah kita sehingga produksi dapat kembali meningkat,” kata Sulaiman

“Petani harus menjadi pionir dalam pengelolaan pupuk agar semakin hari kita semakin mandiri,” jelas Sulaiman.

 

Sumber :

RILIS BPPSDMP – 1 Maret 2023 (HUMAS/224)