Strategi Mendukung GraTIEks Manggis

Rabu, 08 September 2021, 09:30 WIB

Manggis atau yang dikenal dengan julukan “queen of tropical fruit” adalah salah satu komoditas hortikultura yang sangat potensial untuk dikembangkan. | Sumber Foto:Dok litbang pertanian

AGRONET -- Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (GraTIEks) merupakan salah satu program strategis Kementerian Pertanian yang sedang gencar dilaksanakan dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor pertanian pada semester I tahun 2021 meningkat 40,29% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Meski masih didominasi oleh komoditas perkebunan, adanya peningkatan ekspor ini turut membuka peluang besar bagi komoditas pertanian lain termasuk hortikultura.

Manggis atau yang dikenal dengan julukan “queen of tropical fruit” adalah salah satu komoditas hortikultura yang sangat potensial untuk dikembangkan. Seperti diketahui, Indonesia adalah negara pengekspor manggis terbesar kedua di dunia setelah Thailand. Manggis dari Indonesia telah diekspor ke berbagai negara seperti China, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika.

Melihat potensi tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) menyelenggarakan rangkaian Kegiatan Bimbingan Teknis Bincang Buah Tropika (BBT) online seri buah manggis. Bimtek yang diselenggarakan dalam lima kali pertemuan ini membahas berbagai aspek tentang budidaya manggis mulai dari inovasi teknologi hingga pengendalian hama.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (Puslitbanghorti), Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si. menyampaikan dukungan inovasi Balitbangtan dibutuhkan untuk memenuhi tiga kunci utama dalam ekspor.

“Kalau membahas ekspor, kita perlu mengingat 3K, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Tiga syarat ini harus jelas dan keberhasilan 3K ini tidak lepas dari dukungan inovasi yang ada. Banyak potensi inovasi yang bisa kita kembangkan untuk memenuhi tiga kunci ekspor tersebut,” jelas Taufiq pada kegiatan BBT: Strategi Mendukung GraTIEks Manggis yang diselenggarakan pada Rabu (01/09/2021).

Pada kesempatan yang sama, plt. Kepala Balitbu Tropika, Dr. Ir. Ellina Mansyah M.P. menyampaikan dua  strategi dari Balitbu Tropika yang dapat diterapkan untuk peningkatan ekspor manggis.

“Dibutuhkan dua strategi yaitu jangka pendek dan jangka panjang untuk peningkatan ekspor manggis. Strategi jangka pendek diterapkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil produksi, sedangkan strategi jangka panjang untuk peningkatan kuantitas dan kontinuitas,” jelasnya.

Menurut Ellina, peningkatan kualitas dan kontinuitas jangka pendek dapat dilakukan dengan teknologi budidaya, penanganan hama dan penyakit, penanganan getah kuning, serta penanganan panen dan pascapanen. Sedangkan peningkatan kuantitas dan kontinyuitas (jangka panjang) dapat dilakukan melalui perluasan area tanam di berbagai wilayah.

“Kita mengetahui bahwa musim panen manggis kita di Indonesia tidak serentak, sehingga perluasan area atau wilayah ini dapat menjadi solusi agar produksi manggis kita kontinu sepanjang tahun, jadi bisa kita panen dari daerah – daerah secara berurutan,” jelasnya.

Bimtek BBT manggis seri tiga ini turut menghadirkan Direktur Buah dan Florikultura, Dr. Liferdi Lukman, S.P., M.Si. yang menjelaskan prospek pengembangan manggis ekspor di indonesia. Menurut Liferdi, pengembangan Kampung Buah dapat menjadi salah satu strategi dalam memenuhi kebutuhan ekspor manggis, dan dibutuhkan dukungan Balitbangtan untuk mewujudkan hal tersebut.

“Kampung buah bisa dibangun dengan dukungan Balitbangtan, salah satunya melalui penyediaan benih bermutu yang sesuai dengan permintaan pasar,” ungkap Liferdi.

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry dalam berbagai kesempatan telah menyampaikan jika Balitbangtan selalu siap mendukung program Kementerian Pertanian utamanya Dirjen teknis melalui inovasi dan teknologi yang dihasilkan.

“Badan Litbang Kementerian Pertanian ini tugas utamanya mendukung tugas dari dirjen teknis yang ada, tentunya Dirjen Hortikultura, kita menyiapkan teknologi mulai  dari hulu sampai hilir, jadi mulai dari penyiapan varietas unggul barunya, dukungan inovasi teknologi, termasuk di pasca panennya,” terang Fadjry.

Ketua asosiasi eksportir manggis Indonesia, Jero Putu Tesan, S.Sos., yang turut hadir berbagi kiat sukses ekspor manggis menjelaskan jika tahun ini ekspor manggis akan mengalami peningkatan dan berharap penerapan strategi yang disampaikan dalam kegiatan BBT seri manggis ini dapat membangkitkan semangat pertanian manggis di Indonesia.

“Sampai hari ini ekspor kita masih tetap berjalan dan akan memuncak nanti mulai bulan 10. Hal ini bisa dijadikan momemtum bagi teman – teman untuk termotivasi kembali. Melalui acara Bimtek ini semoga semakin banyak yang berminat menjadi eksportir manggis,” ungkapnya. (Humas litbangtan-/234)