Habitat ikan karang hidup konsumsi atau live reef food fish. | Sumber Foto:Litbang Kemendagri
AGRONET -- Sejak lama, ikan karang hidup konsumsi atau live reef food fish (LRFF) menjadi komoditas yang sangat diminati pasar dunia. Tak heran, jika LRFF menjadi primadona ekspor, dengan tujuan utama ke Hongkong dan Tiongkok. Tingginya minat dan harga yang ditawarkan, menciptakan tren perdagangan LRFF yang mengkhawatirkan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengatakan perlu pengaturan dan pengelolaan perdagangan ikan karang hidup konsumsi yang berkelanjutan. “Permintaan pasar terus meningkat dan nilainya sangat besar. Bahkan dilakukan dalam skala industri. Perdagangannya sangat rentan karena mudah dieksploitasi secara berlebihan,” ungkapnya di Monaco, Kamis (6/12).
Menurut Susi, perdagangan ikan karang hidup konsumsi berkaitan dengan perlindungan keanekaragaman hayati dan spesies-spesies yang terancam punah. Semakin tinggi permintaan, maka tekanan terhadap terumbu karang akan semakin tinggi.
Eksploitasi penangkapan ikan ini dapat merusak ekosistem terumbu karang. Akibatnya, ekosistem laut yang menggantungkan hidup dari terumbu karang terancam punah. Oleh karena itu, Susi mengingatkan agar penangkapan ikan dilakukan secara legal, serta menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. (591)
Sabtu, 27 April 2024
Kamis, 25 April 2024
Kamis, 18 April 2024
Kamis, 11 Januari 2024
Selasa, 26 Desember 2023
Rabu, 20 Desember 2023
Kamis, 09 Maret 2023
Selasa, 07 Maret 2023
Sabtu, 30 Maret 2024
Minggu, 04 Februari 2024
Jumat, 22 Desember 2023